Saturday, February 21, 2009

FILE 100 : Software Penghitung Zakat

Bismillahirrohmanirrohim

Walhamdulillah, wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillah Shollallohu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam

Wa ba'du

……

Download:

Software Perhitungan Zakat “Zakka 1.0 Beta”

.

Para pembaca yang dimuliakan oleh Allah, Allah ta’ala telah mewajibkan zakat bagi seorang yang hartanya telah mencapai batas diwajibkannya zakat (nishab) selama satu tahun (haul), bagi seorang muslim yang hartanya berlebih mencapai nishabnya maka dia diwajibkan untuk menunaikan zakat atas hartanya tersebut.

Zakat adalah perkara yang sangat penting, perkara yang bisa menjadi salah satu solusi krisis yang menimpa kaum muslimin di zaman ini. Seandainya kaum muslimin yang berkewajiban menunaikan zakat menunaikannya dengan benar pada tempat-tempat yang tepat, maka niscaya kemiskinan-kemiskinan yang menimpa negeri-negeri islam akan bisa teratasi.

Di antara sebab kaum muslimin “enggan” untuk menunaikan zakatnya adalah ketidaktahuan mereka akan kewajiban dan pentingnya zakat, selain itu karena ketidaktahuan apakah harta saya sudah masuk nishab atau belum?


Atas dasar itulah kami berusaha memberikan andil dalam memudahkan kaum muslimin dengan menyediakan software perhitungan zakat. Software ini merupakan dasar awal yang bisa di jadikan acuan dasar bagi perhitungan zakat anda. Fitur pada software ini masih membutuhkan pembenahan di sana sini, akan tetapi yang awal ini semoga bisa menjadi langkah untuk penyempurnaan ke arah yang lebih baik.

Contoh Praktis Menghitung Zakat Maal

Langkah-langkah menghitung zakat:

  1. Hitung harta anda yang wajib dizakati.
  2. Cek apakah jumlah harta anda sudah mencapai nishab/batas minimal harta wajib zakat ataukah belum. Untuk zakat emas atau uang nishabnya adalah senilai 85 gram emas murni.
  3. Jika harta tersebut sudah mencapai nishab maka ditunggu selama satu haul(1 tahun hijriyah), jika selama satu tahun hijriyah harta tersebut tidak berkurang dari nishab atau justru bertambah maka anda wajib mengeluarkan zakat harta anda sebesar 2,5%.

Contoh Penghitungan zakat dengan software Zakka:

1. Seseorang memiliki harta yang sudah dimiliki selama 1 tahun hijriyah, sebagai berikut:

  • Uang tunai Rp 3.000.000
  • Tabungan Rp 15.000.000

Berapakah zakatnya?

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung nishab/batas minimal harta wajib zakat. Misal harga emas murni saat ini adalah Rp 250.000 maka:

Nishab = 85 x 250.000 = Rp 21.250.000
Karena nilai harta tersebut belum mencapai nishab maka harta tersebut belum wajib dizakati. Jika suatu saat harta tersebut mencapai nishab misal 2 bulan kemudian maka sejak saat itulah mulai dihitung haul dari harta tersebut, sehingga jika sudah berlalu satu tahun hijriyah dan jumlah harta tersebut tidak kurang dari nishab maka wajib dikeluarkan zakatnya.

2 . Seseorang memiliki harta yang sudah dimiliki selama 1 tahun hijriyah, sebagai berikut:

  • Uang tunai Rp 10.000.000
  • Tabungan Rp 15.000.000
  • Piutang Rp 5.000.000

Berapakah zakatnya? untuk mengetahui berapa jumlah harta yang wajib dizakati, silakan download software Penghitung Zakat Zakka v 1.0 beta pada link di bawah ini:

Software Penghitung Zakat Zakka (959)

Untuk melihat artikel tentang zakat bisa melihat di link berikut:

  1. Sucikan Hartamu Dengan Zakat
  2. Kewajiban Dan Urgensi Zakat
  3. Syarat Wajib dan Cara Mengeluarkan Zakat Mal

Software developer: Penalette

Untuk donasi dan dukungan pengembangan software, silakan hubungi melalui e-mail: penalette@gmail.com

Sumber: muslim.or.id

.

Subhanakallohumma wa bihamdihi,

Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamin

FILE 99 : Hantu, Siapa Takut ... ??

Bismillahirrohmanirrohim

Walhamdulillah, wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillah Shollallohu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam

Wa ba'du

……

Agar Buah Hati Tak Lagi Takut Hantu

Penulis: Ummu Rumman


Muraja’a
h: Ust. Aris Munandar

.

“Ummi, Ahmad pingin ke kamar mandi. Anterin ya Mi…”

Ummu Ahmad (bukan nama sebenarnya) kaget ketika suatu malam Ahmad, anaknya yang sudah berumur 10 tahun tiba-tiba minta diantarkan ke kamar mandi.

“Ahmad anak shalih… kok tumben minta diantar ke kamar mandi? Biasanya berani sendiri.”

“Ahmad takut ketemu hantu Mi…” kata Ahmad dengan wajah ketakutan.

Kisah ini mungkin sangat sering kita jumpai. Tak hanya anak kecil, bahkan banyak orang dewasa yang mengaku takut terhadap hantu. Masih banyaknya budaya dan kepercayaan terhadap hal-hal mistis yang bertentangan dengan syariat, ditambah lagi maraknya cerita maupun film-film misteri di tengah masyarakat semakin memperparah kerusakan dan mengikis keimanan.

Rasa takut anak kepada hantu, bagaimanapun harus mendapat perhatian khusus dari orang tua. Karena bila ketakutan sang anak tetap terpelihara, tak hanya membentuk mental penakut pada diri anak tetapi juga dapat mengurangi kesempurnaan tauhid yang sangat kita harapkan terbentuk pada diri sang anak.

Sekilas tentang Rasa Rakut (Khauf)

Sangat penting bagi orang tua untuk bisa melatih anak mengatur rasa takutnya. Bukan hanya sekedar agar anak menjadi pemberani, tetapi lebih karena rasa takut adalah bagian dari ibadah. Rasa takut adalah bagian dari rukun yang harus ada dalam ibadah, di samping rasa cinta dan harap.

Macam-macam takut

Ulama telah membagi rasa takut menjadi beberapa bagian, yaitu:


1. Takut ibadah atau disebut juga takut sirri (takut terhadap sesuatu yang ghaib).


Takut ibadah dibagi menjadi dua macam:

a. Takut kepada Allah, yaitu takut yang diiringi dengan merendahkan diri, pengagungan, dan ketundukan diri kepada Allah. Takut semacam inilah yang akan mendatangkan ketaqwaan dan ketaatan sepenuhnya kepada Allah. Oleh karena itu, rasa takut seperti ini hanya boleh ditujukan kepada Allah semata karena merupakan salah satu konsekuensi keimanan.

Allah berfirman, yang artinya, “Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran 175)

b. Takut kepada selain Allah, yaitu takut kepada selain Allah dalam hal sesuatu yang ditakuti itu sebenarnya tidak dapat melakukannya dan hanya Allah-lah yang dapat melakukannya. Takut semacam ini banyak terjadi pada berhala, takut pada orang mati, takutnya para penyembah kubur kepada walinya, dll. Rasa takut ini merupakan syirik akbar yang dapat mengeluarkan pelakunya dari keIslaman.

2. Takut yang haram, yaitu takut kepada selain Allah, yang bukan ibadah tetapi menyebabkan ia melakukan keharaman atau meninggalkan kewajiban. Takut semacam ini dapat mengurangi ketauhidan seseorang.

3. Takut thobi’i (normal). Yaitu takut pada hal-hal yang bisa mencelakakan kita (dengan izin dan kekuatan dari Allah). Misalnya, takut pada binatang buas, api, dll. Takut semacam ini wajar ada pada diri manusia dan dibolehkan selama tidak melampaui batas.

4. Takut wahm (khayalan), yaitu takut pada sesuatu yang sebabnya tidak jelas. Misalnya, takut pada hantu. Takut semacam ini tercela.

Seorang anak yang masih dalam fase pertumbuhan dan sedang mengalami masa belajar, ia mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan kadang disertai pula daya imajinasi yang tinggi. Oleh karena itu, ketika ia mendengar cerita tentang berbagai macam hantu entah dari berbagai media massa, atau dari orang-orang di sekitarnya, hal tersebut bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan. Apalagi bila sang anak pernah mengalami trauma karena ditakut-takuti temannya atau karena pernah mengalami gangguan jin.

Rasa takut kepada hantu atau setan, bisa mengantarkan kepada syirik akbar. Jika sampai membawa pada peribadatan kepada selain Allah. Bentuknya bermacam-macam, ada yang memberi sesajian agar tidak diganggu, membaca berbagai mantera, datang kepada dukun untuk meminta jimat, dan sebagainya.

Pada anak, mungkin tak sampai separah itu. Namun tak jarang kita dapati, karena rasa takut kepada hantu atau semacamnya, anak menjadi takut keluar kamar untuk mengambil wudhu pada pagi hari. Sang anak menjadi menunda-nunda waktu shalat Subuhnya. Ini hanyalah salah satu contoh. Tetapi sekali lagi, hal ini dapat mengurangi kesempurnaan tauhid sang anak.

Ketakutan anak bisa diperparah jika orangtuanya pun tidak paham syariat sehingga demi mengatasi rasa takut anaknya sehingga membawa anak pada kesyirikan. Misalkan menggantungkan jimat pada anak sehingga sang anak terus bergantung pada jimat tersebut hingga ia dewasa.

Cara Mengatasi Rasa Takut Anak kepada Hantu

Bagi orang tua sangat penting mengetahui bagaimanakah cara mengatasi ketakutan anak dengan cara yang sesuai syariat. Antara lain:

1. Tanamkanlah pada anak tauhid dan aqidah yang benar.


Cobalah cari tahu apa yang sebenarnya ditakutkan oleh sang anak pada saat keadaannya tenang. Rangsanglah anak dengan beberapa pertanyaan. “Adik takut hantu ya? Memangnya hantu itu apa sih?”
Jika sang anak menjawab bahwa hantu adalah pocong, genderuwo, nyi loro kidul, kuntilanak, atau semacamnya, jelaskan bahwa hantu-hantu semacam itu tidak ada sama sekali sehingga tidak perlu ditakutkan. Jika yang ditakutkan anak adalah orang mati, maka jelaskanlah bahwa orang mati takkan bisa memberi manfaat maupun bahaya bagi orang yang masih hidup.

Adapun jika sang anak telah mengerti bahwa yang dimaksud orang-orang dengan hantu adalah penjelmaan dari setan atau jin yang hendak mengganggu manusia, maka orangtua haruslah menjelaskan kepada anak bahwa tidak ada kekuatan yang paling kuat kecuali kekuatan Allah. Seluruh makhluk, termasuk jin dan setan di bawah pengaturan Allah. Ajarkan pada anak meskipun seluruh jin dan manusia ingin mencelakakannya, akan tetapi Allah tidak menakdirkannya, maka ia takkan celaka. Begitu pula sebaliknya.

Sungguh indah contoh yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau menasehati Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu yang ketika itu masih kecil.Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata,

“Pada suatu hari saya pernah membonceng di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau bersabda,

Wahai anak muda, sesungguhnya akan kuajarkan kepadamu beberapa kalimat.

Jagalah Allah, niscaya Ia juga akan menjagamu.

Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya ada di hadapanmu.

Apabila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah.

Jika engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah.

Ketahuilah, andaikan saja umat seluruhnya berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, mereka tidak akan bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu.

Dan andaikan saja mereka bersatu untuk menimpakan bahaya terhadapmu, mereka tidak akan bisa memberikan bahaya itu terhadapmu kecuali sesuatu yang Allah tetapkan atasmu.

Pena telah diangkat dan lembar catatan telah kering. (HR. Tirmidzi)

Jelaskan pada anak pada hal apakah ia harus takut (yaitu takut kepada Allah), pada hal-hal apakah ia boleh takut tetapi tidak berlebihan dan hal-hal apa yang ia tidak boleh takut sama sekali. Hendaklah orang tua mengenalkan kepada anak-anaknya kepada Allah, nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Karena dengan pengenalan kepada Allah, seorang anak akan mengetahui keagungan Allah, keMahaKayaanNya, kekuasaan-Nya. Yang harus orang tua ingat, mengajarkan rasa takut kepada Allah juga harus disertai pengajaran rasa cinta dan harap kepada Allah. Sehingga hal ini menjadikan anak ikhlas dan giat dalam beramal serta tidak mudah putus asa.

2. Ajarkan wirid dan doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.


Ada banyak wirid dan doa yang bisa diajarkan pada anak. Misalnya, wirid pagi dan sore, doa sehari-hari seperti doa masuk WC, doa singgah di suatu tempat, doa hendak tidur, dll. Pilihlah bacaan wirid dan doa sesuai kapasitas kemampuan anak.

Tak hanya sekedar menghafal, tapi juga pahamkan mereka arti dari doa tersebut sehingga mereka mengamalkan doa-doa tersebut dengan penuh keyakinan akan manfaat doa bagi dirinya. Ajarkan pada anak bahwa doa dan wirid adalah senjata dan perisai bagi kaum mukmin. Karena itu, bila rasa takut menyerang, yang terbaik dilakukan adalah meminta perlindungan dan pertolongan Allah, Rabb seluruh makhluk. Sesekali ingatkan atau tanyakan pada anak arti dari doa tersebut. Sekaligus untuk mengetahui apakah sang anak sudah mengamalkan doa-doa tersebut ataukah belum.

3. Jauhkanlah anak dari hal-hal yang mendatangkan rasa takut kepada hantu.


Misalnya cerita misteri, patung dan lukisan makhluk bernyawa, dll. Cerita misteri atau berbau mistis kadang lebih menarik bagi anak karena imajinasi mereka yang tinggi dan masih belum terkontrol baik. Oleh karena itu, kenalkanlah anak dengan kisah-kisah para Nabi, sahabat-sahabat Rasulullah, maupun kisah shahih lain yang dapat mengajarkan anak keimanan, keberanian dan akhlaq yang baik. Jangan hanya sekedar menyediakannya buku/majalah, meskipun ini juga hal yang penting. Sesekali ceritakanlah langsung dengan lisan anda agar hikmah dan nilai kisah lebih mengena di hati anak. Ini juga akan lebih mendekatkan orang tua dengan sang buah hati.

4. Ajarkan pula pada anak untuk tidak menakut-nakuti temannya meski hanya bermaksud untuk bercanda. Pahamkan pada anak untuk bercanda dengan baik.

5. Bila orang tua ternyata adalah seorang penakut, berusahalah untuk tidak menampakkan hal tersebut di depan sang anak. Sebagaimana kita tidak ingin anak menjadi penakut, maka latihlah diri sendiri untuk tetap tenang dan menghilangkan sifat penakut dari diri kita.

Jika suatu ketika sifat penakut kita diketahui oleh sang anak, tak ada salahnya melibatkan anak dalam usaha menghilangkan sifat penakut kita. “Astagfirullah, tadi Ummi kok menjerit ya pas lampu mati? Menurut adik, Ummi harusnya gimana? Iya adik benar, harusnya tetap tenang dan minta perlindungan sama Allah. Lain kali kalau Ummi menjerit lagi, adik ingatin Ummi ya….” Hal ini juga akan mengajarkan pada anak bagaimana seharusnya ia bersikap ketika ada orang lain atau temannya yang ketakutan. Jangan pula menakut-nakuti anak dengan ancaman yang tak berdasar atau bertentangan dengan syariat. Misalnya, “Jangan main dekat sungai ya! Nanti diculik genderuwo penunggu sungai lho” Hal ini sering tanpa sadar dilakukan oleh para orang tua. Maka wahai para pendidik, bekalilah diri dengan ilmu syar’i dalam mendidik anak-anak kita.

6. Berdoalah untuk kebaikan anak


Hal yang sering luput dari orang tua adalah berdoa untuk anak-anaknya. Padahal doa merupakan salah satu pokok yang harus dipegang teguh orang tua. Doa orang tua bagi kebaikan anaknya adalah salah satu jenis doa yang dijanjikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan dikabulkan oleh Allah (HR. Baihaqi). Termasuk di antaranya, hendaknya orang tua mendoakan agar anak dilindungi dari gangguan setan.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memintakan perlindungan untuk Hasan dan Husain dengan mengucapkan,

Aku memohon perlindungan untukmu berdua dengan kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan binatang berbisa, dan juga dari setiap mata yang jahat.” Selanjutnya beliau bersabda “Adalah bapak kalian (yaitu Ibrahim) dahulu juga memohonkan perlindungan untuk kedua puteranya, Ismail dan Ishaq, dengan kalimat seperti ini.” (HR. Bukhari)

Inilah sebagian cara yang semoga bisa mengatasi rasa takut anak terhadap hantu. Orang tua hendaknya bersabar dalam membantu anak mengatasi rasa takutnya dengan tetap memprioritaskan pendidikan aqidah dan tauhid pada anak. Semoga kelak anak tumbuh menjadi sosok muslim-muslimah yang beraqidah lurus, beramal shalih dan mempunyai ketawakkalan tinggi kepada Allah. Wallahu Ta’ala a’lam. (Ummu Rumman)


Maraji’:

  • Bila Anak Anda Takut Hantu, Ummu Khaulah, Majalah As Sunnah Edisi 02/Tahun VIII/1424H/2004M
  • Mendidik Anak Bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Muhammad Suwaid, penerbit Pustaka Arafah
  • Mutiara Faidah Kitab Tauhid Syaikh Muhammad At Tamimi, Abu ‘Isa Abdullah bin Salam, penerbit Divisi Bimbingan Masyarakat LBI Al Atsary Yogyakarta
  • Syarah Tiga Landasan Utama, Syaikh Abdullah bin Shalih al Fauzan, Pustaka At Tibyan
*****

Sumber : muslimah.or.id

.

Subhanakallohumma wa bihamdihi,

Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamin

Friday, February 20, 2009

FILE 98 : Fitnah Dukun Cilik

Bismillahirrohmanirrohim

Walhamdulillah, wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillah Shollallohu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam

Wa ba'du

……

.

MUSLIM INDONESIA DI PERSIMPANGAN JALAN?!

(fenomena perdukunan, paranormal, dan batu petir)

Penulis :

Al Ustadz Jafar Shalih

.

(dukun n adalah orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna,dsb)…-http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)

.

Dalam bahasa Arab, dukun biasa diistilahkan dengan kahin, ‘arraaf, munajjim atau sahir (tukang sihir), yaitu orang yang mengaku mengetahui perkara gaib, menebak isi hati, membaca pikiran, nasib, masa depan, jodoh, orang hilang, benda hilang, dengan cara melihat bintang, telapak tangan, garis-garis dlsbnya, atau orang yang bekerjasama dengan jin dalam mencelakakan korban, memisahkan suami dengan istrinya atau menjadikan mereka akur kembali. Dan sekarang mereka dikenal juga dengan istilah paranormal, magician, Ilusionis, “orang pintar” dlsbnya.

Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah menerangkan salah satu rambu untuk menjaga keutuhan Islam seseorang, pada sabdanya beliau berkata,

من أتى عرافا فسأله عن شيء لم تقبل له صلاته أربعين ليلة

“Barangsiapa mendatangi arraaf (dukun) dan bertanya kepadanya akan sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam”. HR Muslim dari sebagian istri-istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Dan pada riwayat yang lain,

مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

“Barangsiapa mendatangi kahin atau arraaf (dukun) dan dia membenarkan ucapannya maka dia telah kufur terhadap yang diturunkan kepada Muhammad (Al Quran)”. HR Ahmad dari Abu Hurairah Rhadiyallahu 'Anhu.

.

Arti arraf, dan kahin

Ibnul Atsir menjelaskan, yang dimaksud dengan arraaf (peramal) adalah ahli nujum atau “orang pintar”, yang mengklaim mengetahui ilmu gaib padahal hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mengetahui persoalan gaib. Tukang ramal ini termasuk dalam kategori kahin (dukun)”.

Al Imam Al Baghawi menerangkan: Arraaf adalah orang yang mengaku-ngaku mengetahui perkara-perkara dengan cara-cara tertentu yang dipakai sebagai petunjuk akan barang hilang atau tempat hilangnya barang dan semisalnya. Sedangkan kahin adalah orang yang memberitahu akan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan pendapat lain mengatakan kahin adalah orang yang mengetahui apa yang ada di dalam hati (mengetahui isi hati/membaca pikiran).

.

Makna hadits

Kedua hadits ini memuat ancaman Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam terhadap dua jenis golongan manusia. Yang pertama, mereka yang datang kepada dukun/paranormal sebatas untuk bertanya. Dan yang ke dua, mereka yang datang, bertanya dan percaya. Masing-masing keadaan ini diberitakan baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam redaksi yang berbeda dan dengan akibat yang berbeda pula.

Adapun yang pertama, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengancam dengan ancaman, “tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam”.

Al Imam An-Nawawi Rahimahullah menjelaskan; Adapun tidak diterimanya shalat (orang yang bertanya kepada dukun selama empat puluh malam), artinya tidak ada pahala untuk dia, meskipun shalat yang dilakukannya dianggap sah dan tunai kewajibannya dan tidak perlu baginya mengulangi shalatnya. (Syarah Shahih Muslim)

Dan golongan yang ke dua, “maka dia telah kufur terhadap yang diturunkan kepada Muhammad”. Dan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah Al Qur’an dan kufur terhadap Al Qur’an, berarti keluar dari Islam atau murtad.

Dan apabila kita memperhatikan fenomena di tanah air, perdukunan dan paranormal bukanlah barang haram yang harus dijauhi. Lihat saja berapa banyak iklan-iklan praktek perdukunan dan usaha-usaha klenik di koran-koran dan majalah-majalah yang beredar. Praktek-praktek ini begitu laris manis di tengah-tengah masyarakat muslim yang menjadi pasien mereka.

Dan tengoklah lebih jauh lagi, kita akan dapati sederetan nama-nama populer dalam barisan dukun/paranormal yang berhasil menipu jutaan pemirsa ummat Islam melalui acara-acara penyesatan yang disponsori stasiun-stasiun televisi dan iklan-iklan haram, yang menawarkan solusi kehidupan. Sebut saja seperti Mama Laurent yang katanya bisa membantu peruntungan, meramal masa depan, membaca pikiran, mengetahui isi hati, dlsbnya. Belum lagi nama-nama beken lainnya seperti Deddy Corbuzier, Romi Raffael, Ki Joko Bodo dan selain mereka.

Jelas ini merupakan realita yang menyedihkan. Bagaimana tidak, Indonesia yang merupakan negera berpenduduk muslim terbesar, ternyata merupakan ladang subur bagi penyebaran virus-virus kekufuran. Muslim Indonesia di persimpangan jalan?!

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ

“Katakanlah:"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan”. (Qs. An-Naml: 65)

Dan Dia berfirman tentang nabi-Nya,

قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Katakanlah:"Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”. (Qs. Al A’raaf: 188)

Apabila sebaik-baik makhluk, penghulu para nabi, manusia pilihan, kekasih Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja tidak mengetahui perkara gaib, apalagi selain beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam dari manusia-manusia biasa yang kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir, atau meninggalkan shalat, banyak melakukan maksiat. Kemana perginya akal kebanyakan ummat! Hasbunallahu wa ni’mal wakiil.

*****

.

DUKUN PONARI DAN FENOMENA BATU PETIR

.

Ponari, nama yang sederhana, sesederhana orangnya. Tidak ada yang istimewa pada sosok bocah sepuluh tahun ini sampai suatu hari ia menemukan sebuah batu yang dikenal belakangan dengan sebutan “batu petir” dan konon diyakini “sakti”, paling tidak oleh ribuan orang yang telah menjadi pasiennya. Batu yang dengan sekali celup, air celupannya bisa mengobati segala macam penyakit. Batu yang telah menjungkirbalikkan logika ribuan anak bangsa!

Ponari, begitu pula Dewi Sulistiyowati dan entah siapa lagi bakal menyusul, telah menjadi sebuah fenomena berkat batu yang mereka temukan. Tapi yang lebih fenomenal dari itu semua adalah ribuan atau bahkan jutaan ummat manusia yang “tersihir” dan percaya terhadap eksistensi “batu petir” dalam proses penyembuhan.

Bicara tentang batu, ummat Islam telah mengenal Hajar Aswad sebagai batu yang paling populer di tengah-tengah kehidupan beragama mereka, karena letak keberadaannya (di dinding Ka’bah) dan posisinya di dalam jiwa kaum muslimin, karena kaitannya dengan ibadah thawaf.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, satu-satunya tauladan ummat, di dalam thawafnya mencontohkan untuk mencium batu ini setiap kali melewatinya pada putaran thawaf atau menyentuhnya bagi yang mampu atau melambai ke arahnya. Demikian istimewanya batu ini, sampai-sampai thawaf tidak dianggap sah kalau tidak memulai thawaf dari arah yang sejajar dengannya. Sehingga jadilah batu ini salah satu dari syi’ar-syi’ar Islam yang wajib dimuliakan, menurut aturan syariat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati”. (Qs. Al Hajj: 32)

Tapi kendati pun demikian, batu adalah batu, dia tidak bisa memberi manfaat kepada siapa pun, atau pun mencelakakannya. Adapun kita sampai menciumnya, itu tidak lebih semata-mata dalam rangka menauladani apa yang diperbuat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai tauladan bagi manusia. Dan konsep ini sangat dipahami sekali oleh generasi pertama ummat ini, para salaf, sampai-sampai Umar bin Khattab Rhadiyallahu 'Anhu, Khalifah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang kedua, ketika menciumnya, ia berkata,

إني أعلم أنك حجر لا تضر ولا تنفع ولولا أني رأيت النبي صلى الله عليه و سلم يقبلك ما قبلتك

“Sesungguhnya Aku benar-benar tahu bahwa kamu hanya batu, tidak bisa memberi manfaat atau celaka, kalau saja Aku tidak melihat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menciummu, Aku tidak akan menciummu”. Muttafaqun ‘Alaihi dari Umar Rhadiyallahu 'Anhu.

Kembali kepada batu Ponari, batu Dewi Sulistiyowati dan batu fulan dan fulan…dst. Terlepas dari pernyataan para pasien yang mengaku sembuh setelah meminum air celupan batu tersebut dan terlepas dari sibuknya para dokter yang menyatakan bahwa itu hanya disebabkan faktor sugesti, yang diakui dunia medis sebagai salah satu faktor penyembuh juga. Saat ini batu-batu tersebut telah menjerumuskan ummat kepada kesyirikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena mereka yang mengakui eksistensi batu tersebut dalam proses penyembuhan, tidak lepas dari tiga kelompok manusia:

Yang pertama; mereka yang meyakini bahwa kesembuhan semata-mata berkat kekuatan batu, tidak ada campur tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam hal ini. Maka mereka telah jatuh kepada kesyirikan yang besar. Karena mereka telah meyakini ada selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menyembuhkan.

Yang kedua: mereka yang meyakini bahwa kesembuhan datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata dan batu hanya sebagai sebab. Maka mereka telah terjatuh kepada syirik kecil, karena mereka telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab.

Dan yang ketiga: juga merupakan syirik kecil, yaitu mereka yang meyakini batu tersebut ada barakahnya. Sehingga mereka berebut meminum air celupannya dengan niatan mengharap barakahnya.

Al Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Waqid Al Laitsi Rhadiyallahu 'Anhu, ia berkisah, “Kami pergi bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menuju Hunain dan (waktu itu) kami belum lama masuk Islam. Dan orang-orang musyrikin mempunyai pohon Bidara yang mereka jadikan tempat semedi dan menggantungkan senjata-senjata mereka dibawahnya (mengharapkan barakahnya) yang mereka namakan dengan sebutan Dzatu Anwath. Maka (ketika) kami melewati sebuah pohon Bidara, kami berkata: Wahai Rasulullah! Buatkanlah untuk kami Dzatu Anwath seperti orang-orang musyrikin punya Dzatu Anwath.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Allahu Akbar! Sesungguhnya ini adalah suatu jalan/ajaran, apa yang kalian ucapkan –demi Dzat Yang jiwaku berada di Tangan-Nya- persis seperti yang pernah diucapkan Bani Israil kepada Musa, “Buatkanlah untuk kami sesembahan (selain Allah) sebagaimana mereka punya sesembahan, Musa berkata: kalian adalah kaum yang jahil”. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam melanjutkan: kalian akan benar-benar mengikuti jalan-jalan ummat sebelum kalian”.

Dan ketahuilah, kesyirikan, apa pun bentuknya merupakan kedzaliman yang paling besar, lebih besar dari membunuh, mencuri, korupsi, berzina, memakan riba…dstnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Qs. Luqman: 13)

Dan kesyirikan adalah dosa yang tidak diampuni,

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (Qs. An-Nisaa: 48)

Dan karena kesyirikan (besar), Allah Subhanahu Wa Ta'ala haramkan seseorang masuk ke dalam surga,

إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (Qs. Al Maidah: 72)

Dan banyak lagi kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh dosa kesyirikan. Maka wajib bagi ulama Islam, tokoh-tokoh agama untuk menerangkan masalah ini kepada ummat dan mencegah mereka dari terperosok ke dalam jurang-jurang kebinasaan, sebagaimana wajib bagi pihak yang berwajib untuk menutup praktek pengobatan ini serta praktek-praktek yang serupa, karena ini semua hanya berakibat pada kerugian bangsa, negara dan ummat seluruhnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَإِذَ أَخَذَ اللّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلاَ تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاء ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْاْ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):"Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima”. (Qs. Ali Imran: 187)

Wallahua’lam bis shawab.

.

Wa’aakhiru Da’waana Anilhamdulillahi Rabbil ‘Aalamin.

*****

.

Sumber: darussalaf. or.id

.

Subhanakallohumma wa bihamdihi,

Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamin